Kawat bronjong dibuat agar mencegah erosi, abrasi, dan longsor, terutama untuk bangunan yang dekat dengan sungai, pantai, dan tebing yang rawan longsor, pemasangan kawat bronjong sangat dianjurkan.
Bentuk lubang dari kawat bronjong ada 2 macam, yaitu berbentuk segi enam dan kotak. Pembuatannya disesuaikan dengan berpedoman pada rumus perhitungan.
Setelah kawat bronjong selesai di anyam, batu – batunya mulai dimasukan satu persatu, syarat dari batu yang bisa mengisi kawat bronjong tersebut, adalah tidak lebih kecil dari lubang kawat bronjong, karena apabila batunya lebih kecil, maka kawat bronjong tidak akan bisa mengunci dengan kuat. Penyusunan batu juga harus rapi, jangan sampai ada celah tersisa, sehingga akan menimbulkan kelonggaran dan membuat kawat bronjong tidak kuat dan kokoh.
Untuk lebih jelasnya, silahkan hubungi kami di :
CV. LIGHT GROUP INDONESIA.
Jl. KH. Muhdi gang Komajaya 53 Dewan, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta.
Telpon / WA / SMS 081325157177 / 081804135008 / 088802725212
Email. lightgroup.id@gmail.com
Kami melayani penjualan dan pemasangan kawat bronjong, untuk wilayah Yogyakarta ( meliputi Yogyakarta, Bantul, Sleman, Kulon Progo, Gunung Kidul, Wonosari ), Solo, Jawa Tengah ( meliputi Banjarnegara, Purwokerto, Batang, Blora, Boyolali, Brebes, Cilacap, Demak, Purwodadi, Jepara, Karanganyar, Kebumen, Kendal, Klaten, Kudus, Mungkid, Pati, Kajen, Pemalang, Purbalingga, Purworejo, Rembang, Ungaran, Sragen, Sukoharjo, Slawi, Temanggung, Wonogiri, Wonosobo, Magelang, Pekalongan, Salatiga, Semarang, Surakarta, Tegal ).
When used, they need to} also be homogenous to reduce back} machining time. The normal tolerance for many machine outlets is 0.05mm when unspecified. At Premium Parts, we will to} achieve a lot as} ±0.005m on some specified dimensions, nonetheless, this is subject to increased price and leadtimes. When designing, consider the tolerances around mating parts to ensure fit post-machining. Evaluate your part's functionality in extreme cases before calculating the impact of deviation and the suitable tolerances. The group behind numerical precision machining control developed a course of to provide aircraft parts that required a high diploma of accuracy and precision, and took guide operators hours to work via.
BalasHapus